Kisah petani dan keledainya

Suatu hari,ada seorang petani rumput yang memiliki padang rumput yang luas.Setiap hari,dia selalu membawa hasil tani dengan menunggangi keledai kesayangannya.Keledai itu selalu dipuji oleh orang orang disekitar rumah si petani,karena keledai tersebut sangat kuat dan cekatan.Si petani pun sangat bangga dengan keledainya.

Seiring waktu berlalu,si keledai menua dan mulai kehilangan kekuatannya.Sering kali si keledai terjatuh atau kelelahan di tengah perjalanan.Si petani pun gusar.Akhirnya ia menggunakan cambuk untuk memaksa si keledai tetap berjalan.Orang orang desa yang sebelumnya selalu memuji keledai itu,kini berbalik menghinanya."Keledai bodoh",itu julukan yg mereka berikan kepada si keledai.

Hingga suatu hari,saat membawa hasil pertanian,si keledai terperosok ke sebuah lubang yang cukup dalam.Alhasil,hasil pertanian berupa rumput rumput hijau yang siap dijual,tumpah ruah dan terserak di mana mana.Kesal karena hasil panennya rusak,si petani pun membentak si keledai.

"Dasar keledai bodoh!Lihatkah kau rumput rumputku rusak semua? Dasar bodoh! Lebih baik kau mati saja di lubang keparat itu!"

Si petani pun mengambil sekop yang tadi dibawanya ke ladang,dan mulai mengubur si keledai yang ada di dalam lubang dengan tanah.Namun si keledai berdiri.Dia menggoyang goyangkan badan setiap kali tanah menimpa punggungnya,sehingga tumpukan tanah terjatuh ke bawah kakinya.Terus seperti itu.

Bunyi antara sekop dan tanah menarik perhatian orang orang desa.Maka beberapa orang mendatangi si petani.

"Ada apa pak?" Tanya seseorang dari.mereka
"Cepat bantu aku mengubur keledai sialan ini!"

Tanpa disuruh dua kali,orang orang tersebut mulai menyerokan tanah ke dalam lubang tadi.Semakin lama,semakin banyak orang yang datang membantu.

Tapi si keledai masih tetap menggoyang goyangkan badannya saat tanah menimpa punggungnya.Tanah yang semakin lama semakin menumpuk ternyata memperdangkal dasar lubang.Akhirnya,saat dasar lubang sudah mulai dekat dengan mulut lubang,si keledai melompat keluar dan meninggalkan si petani beserta orang orang desa yang tadi mencoba menguburnya hidup-hidup.

Ehem.Cerita ini sebenernya sih analogi kehidupan.

1.SAAT KITA DIATAS,AKAN BANYAK.ORANG YANG MEMUJI KITA.Ini dianalogikan dengan banyaknya orang yang memuji si keledai saat dia masih kuat dan gagah untuk membawa hasil tani.
2.SAAT KITA DIBAWAH,PERLAHAN-LAHAN ORANG AKAN MENINGGALKAN KITA.Pas si keledai udah mulai tua,orang orang disekitarnya mulai ngehina dia.Bahkan si petani yang setiap hari dibantuin aja sampe make cambuk segala.Ini maksudnya orang orang yang tadinya muji kita,mungkin akan ngejelek jelekin kita pas kita lagi dibawah,bahkan mungkin sahabat deket kita pun(yang di gambarkan sebagai petani) mungkin juga akan ngejauh.
3.(KEBANYAKAN) ORANG YANG MERENDAHKAN ITU GA TAU ASLINYA KITA GIMANA.Inget pas orang orang desa mau aja disuruh ngubur si keledai? Emang mereka tau apa salahnya keledai? Mereka nganggep kalo si keledai itu bodoh.Tapi apa mereka peduli kalo kebodohan tadi disebabkan oleh faktor umur si keledai?
Maksudnya,keep calm aja kalo ada yang ngejelekin lo.Karena mereka baru ngeliat lo dari luarnya aja,belom dalemnya (?)
4.JANGAN PERDULIKAN HINAAN.Saat si petani nyekop tanah ke dalam lubang,si keledai diri dan goyang goyangin badan sampe tanahnya jatoh kan? Akhirnya apa? Lubangnya lama lama dangkal dan si keledai bisa lompat kan? Iya.Tapi coba bayangin kalo si keledai diem aja? Lama lama dia bakal mati kan? Iya.
Ini poin utamanya.JANGAN PERDULIKAN HINAAN.Tanah tadi dianalogikan sebagai hinaan dan cacian,sementara keledai di dalam lubang itu maksudnya seseorang yang lagi ada di titik nadir kehidupannya.Jangan biarin hinaan melumuri otak dan diri lo,tapi olah hinaan tadi buat jadi pijakan lo  ke tempat yang lebih tinggi.Kasih pembuktian ke mereka kalo lo bisa lebih baik daripada mereka yang cuma bisa menghina.

Sekian.Semoga bermanfaat.

Afila,Alfa Juan.

Comments

Popular Posts