Pelajaran dari mantan

Hari ini gue ketemuan sama Ina,mantan pacar gue beberapa tahun yang lalu. Pertemuan kami secara ajaib di sebuah toko kelontong kecil beberapa hari yang lalu berujung pada ajakan dia buat nonton StarWars VI di Botani Square. Ajakan tersebut gue penuhi.

Maka jam 11 siang,gue berangkat sama Ina naik kendaraan seribu umatnya Bogor;Angkot.Ina memakai hijab ungu,kemeja kotak kotak dan rok hitam.Dengan make up simple,dia terlihat seperti fashionista.Sementara gue make kemeja flanel,jeans bapuk dan converse usang.Dengan kacamata kedodoran,gue terlihat seperti gembelnista.

Setengah jam kemudian,kami sampai di Botani Square.Setelah beli tiket bioskop,gue ngajak dia makan sembari nunggu filmnya mulai."KFC aja yuk,gue lagi mood makan yang krenyes-krenyes" kata Ina.Gue mengangguk.Sepuluh menit kemudian gue ngeliatin Ina lagi menekuni sayap ayam di depan gue.Gue sebenernya bingung kenapa harga seporsi ayam dengan secuil nasi ini sama dengan 2 porsi nasi padang yang bisa ngebuat mati kekenyangan?tapi yasudahlah gausah dipermasalahkan di bagian itu.

Setelah itu,gue sama dia diem dieman,jelas bingung mau nyari topik obrolan apa.Gue adalah tipe orang yang ga akan ngeluarin gadget pada saat jalan sama cewek.Dan sepertinya dia juga berpikiran sama.Maka jadilah gue sama dia cuma liat liatan doang sambil senyum senyum.Sangat awkward.
"Lo kuliah dimana sekarang?"kata gue akhirnya menemukan topik buat dibicarain.
"IKJ,ngambil Filmogafi.Gue denger lo di Unsri palembang? ngambil apa?"
Gue mengangguk "Agribisnis.Seru lo di IKJ?"
Maka dia cerita tentang kampusnya.Tentang dosennya yang gaul berat,tentang kuliahnya yang jalan jalan mulu,tentang tugas film pendek yang dia buat,dan tentang temennya yang punya kebiasaan aneh;ngisep lem UHU sebelum ujian.Gue juga cerita tentang gimana gue bisa kesasar di Unsri,pengalaman diusir dosen,dan pengalaman pengalaman Absurd lainnya yang gue alamin di Palembang.Gue mikir,lucu juga,dua orang yang dulu putus sampe anjing anjingan sekarang bisa ngobrol akrab sambil ketawa-ketawa.Waktu memang ajaib.

"By the way,lo masih suka nulis? tanya dia.
"Masih,tapi seringnya nulis lagu sih sekarang.Lo?" kata gue sambil menyuap sesendok Sundae coklat.Ina adalah seorang cerpenis berbakat.Beberapa cerpennya bahkan udah dimuat di salah satu majalah anak muda di Jakarta.
Ina memandangi meja sambil menghela napas."Masih"

Ina tiba tiba diam.

"Lo kenapa?" tanya gue,takut si Ina kerasukan

"Gapapa,gue cuma keinget nyokap gue aja"

Ina adalah seorang piatu.Ibunya meninggal sekitar setahun yang lalu.Ibu Ina ngga pernah setuju dengan hobi menulis Ina.Hal ini aneh,karena beliau sendiri adalah seorang penulis buku memasak.Hingga suatu hari,Ina bertengkar dengan ibunya yang melarang dia mengirimkan cerpen ke majalah.Ina minggat,pergi ke rumah temannya hari itu.Dua hari kemudian,ayahnya menelpon,meminta Ina segera pulang saat itu juga.Ina menurut,dan saat sampai dirumah,dia melihat bendera kuning atas nama ibunya terpampang di pagar rumahnya.Ibunya meninggal karena serangan jantung,tepat beberapa menit sebelum Ina sampai ke rumah.

"Sejak saat itu,gue nulis cerpen dengan dua alasan ju,ngebuktiin ke nyokap gue,dan sebagai permohonan maaf gue yang ngga tersampaikan" kata Ina,masih memandangi meja.

Gue mengangguk takzim "Bukankah lo seharusnya jadi ngebenci sastra?"

"Iya,gue juga berpikir gitu.Aneh memang,tapi gue yakin sama jalan pikiran gue ju.Semakin gue berusaha ngelupain sastra,semangat nulis gue malah semakin gede.Gue mau ngebuktiin,kalo gue bisa ngebanggain nyokap gue"

"You proved it.Gue udah baca cerpen lo di majalah anu itu" kata gue.

Ina tersenyum "Belum ju,itu belum ada apa apanya.I have a bigger goals,very big goals,maybe.Gue belom puas cuma karena gue udah bisa nembus majalah anu.Lo tau rencana terbesar gue apa?

"Apa?"

"Jadi ukhti syariah dan jadi Hafizah.Karena cuma itu satu satunya cara gue buat mastiin nyokap gue masuk surga tanpa hisab"

Gue memandang Ina dengan kagum.Iya,gue baru nyadar Ina berubah.Bukan,dia bukan berubah jadi Ranger merah.Ina yang gue kenal dulu adalah Ina si anak gaul yang kalo ngomong kayak orang keselek lumba-lumba "Hallooww,siapa nechh oiya ini gue gethooo hoeeekkk" .Tapi yang nampak di depan gue sekarang adalah Ina dengan hijab,kalem,pemikiran luas,dan bakat yang cemerlang.Jelas,kehilangan nyokap mengakibatkan perubahan positif pada diri Ina.

"Jadi,lo udah ga pulang malem sambil ngesisha lagi?" tanya gue,menyindir kebiasaan yang sering dia lakukan saat masih pacaran sama gue.Kebiasaan yang selalu gue larang,dan jadi penyebab gue mutusin dia.

Ina tertawa "Hahaha sialan.Ngga ju,ngga.Gue mau berubah.Udah gamau bandel lagi.Gue udah ga sempet minta maaf sama nyokap sebelum dia pergi,masa gue masih harus nyusahin dia lagi?"

Gue tersenyum "Oke ukhti.Ke atas yuk,15 menit lagi filmnya mulai"

Maka kami berdua bergegas ke bioskop di lantai atas.Gue sebenernya ga suka StarWars,beda dengan Ina yang amat sangat suka StarWars.Maka ketika filmnya mulai,alih-alih fokus nonton,gue malah kepikiran sama omongan Ina di KFC tadi.

Hari ini,22 Desember,adalah Hari Ibu Nasional.Hari ini tulisan "Selamat hari ibu ","Happy mother's day" , "I love my mother" atau "Lagi nyari kue buat mama nih .At blabla bakery" terpampang di berbagai media sosial.Hari ini semua orang mengaku cinta mama,sayang mama,rela berkorban untuk mama.Hari ini adalah hari untuk Mama.

Tapi besok?

Besok mungkin kita akan bersungut sungut lagi saat mama menyuruh kita membeli sesuatu ke warung.Besok mungkin kita marah lagi saat mama ngasih uang jajan yang kurang.Besok mungkin kita males lagi buat ngangkat telpon dari mama saat pergi sama temen.Besok mungkin kita berbohong lagi kepada mama agar mendapat uang saku yang lebih.

Trus gue kepikiran orang orang yang kehilangan.Kayak Ina.Kayak gue.Kayak orang-orang lain,yang udah ga bisa ketemu mama,papa,atau bahkan keduanya.Yang nggaktau harus beli kue buat siapa hari ini,Yang ngga punya seseorang untuk di telpon saat jauh dari rumah.Yang cemburu sama temen saat dapet kiriman masakan dari rumah.

Gimana caranya orang yang kehilangan bisa merayakan hari ini?

Kehilangan,adalah resep termudah untuk merubah hidup seseorang.Ada orang yang bunuh diri setelah kehilangan pacarnya.Ada orang yang gila karena kehilangan hartanya.Ada orang yang menjadikan pergaulan bebas sebagai pelarian setelah kehilangan orang tua.

Tapi dalam kasus Ina,kehilangan adalah kesempatan untuk memperbaiki diri.Kesempatan untuk memperkuat diri.Kesempatan untuk melakukan hal-hal yang belum sempat dilakukan sebelum mengalami kehilangan.

Gue melihat ke kiri,ke arah Ina.Matanya sedang berbinar menatap Stromtrooper yang lagi entah-ngapain.Gue diam-diam kagum sama mantan gue ini.Sebaliknya,gue malu sama kualitas diri gue yang malah menurun setelah kehilangan Ayah beberapa tahun lalu.Gue berpikir,apakah gue harus kehilangan keduanya,baru bisa berubah kayak Ina?

Buktikan sayangmu pada orang-orang terdekatmu,selama kehilangan belum merebutnya darimu.
Selamat hari ibu

Comments

  1. Yg gw baca "dia terlihat seperti visionta"

    ReplyDelete
  2. Well, gw mulai berhenti ketawa pas baca bendera kuning

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts