Oblivion

Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang.

Tidak peduli maksud tersirat dari peribahasa tersebut, apa yang kedua hewan tersebut tinggalkan, kita masih bisa mengenangnya bukan? "Gading" dan "Belang" adalah substansi nyata yang ditinggalkan oleh kedua hewan tadi ketika mati.

Bagaimana dengan manusia?

Kecuali mungkin kamu menyumbangkan satu atau beberapa organ tubuh kamu untuk dipergunakan kembali, tidak ada substansi nyata yang bisa kita tinggalkan ketika mati untuk mereka yang masih hidup.

Kita perlahan akan dilupakan. Hilang.

Dan, saya punya ketakutan akan hal tersebut.

Saya takut ketika meninggal, saya menjadi orang yang terlupakan bagi mereka yang masih hidup. Tidak meninggalkan apa-apa yang membuat saya pantas dikenang oleh orang banyak.

Keadaan seperti ini disebut dengan Oblivion; ketakutan untuk dilupakan.

John Lennon, David Bowie, Einstein, atau bahkan Newton sekalipun, memang sudah mati. Jasad mereka sudah menyatu dengan tanah. Atau dengan kata lain, hilang.

Tapi apakah mereka dilupakan? tidak. Lennon dan Bowie yang mengacak-acak kultur pop, Einstein dan Newton dengan segala macam bentuk sumbangsihnya bagi perkembangan fisika, memberikan alasan bagi puluhan bahkan ratusan generasi setelah kematiannya untuk tidak melupakan mereka.

Mengapa? Karena mereka meninggalkan substansi nyata; karya.

Hanya dengan karya kamu bisa membuat dirimu abadi, tidak dilupakan meski tubuhmu sudah lapuk diurai tanah.

Tapi tidak semua karya bisa membawamu ke dalam keabadian. Butuh lebih dari sekedar perjuangan biasa untuk bisa menciptakan karya yang cukup besar untuk mengantarmu kesana.

Dan saya sedang dalam pencarian jati diri untuk bisa menciptakan karya tersebut.

Bagi saya, setiap orang punya jatah gagalnya masing-masing.

Jatah gagal adalah kesempatan-kesempatan untuk belajar mempersiapkan keberhasilan.

Dan saya memilih untuk menghabiskan jatah gagal saya sekarang, dengan menciptakan sebanyak mungkin karya, menerima setiap kegagalan untuk dibenahi di karya berikutnya, terus begitu hingga  tidak ada kegagalan yang tersisa untuk dibenahi. Dengan kata lain, keberhasilan.

Semoga saya bisa mencapai titik mulia tersebut, sebelum saya kehabisan waktu.

Jangan mati sebelum sebelum besar, jangan padam sebelum bersinar.

Comments

Popular Posts